ihsanjarot

Meratapi Harapan dan Menangisi Memori

Leave a Comment
Terlihat berbeda memang. Komposisi kata dari harapan dan memori pun dengan arti mereka masing-masing. Salah satu dari mereka berarti belum terjadi dan satu lagi adalah sebaliknya. Memang beda. Jelas berbeda meskipun kau baca dengan tulisan terbalik.

Tidak akan pernah sama. Benarkah? Lalu kenapa kesedihan ini terjadi sebelum harapan menjadi memori? Setiap malam sebelum terlelap, aku mendoakan segala resah yang terjadi karena harapan, memohon Tuhan menidurkanku secara cepat agar pikiranku tidak selalu berlarian mengelilingi namamu. Lagu-lagu aku nyalakan dengan suara kencang agar bibir dan otakku berjalan menggumamkan lirik-lirik yang sebelumnya tak pernah kuhafal.


Namun lagu-lagu itu seolah berpihak padamu.


Lalu ada apa dengan memori yang kusebutkan di nama tulisanku ini? Jangan berpura-pura, airmataku hampir habis karena itu. Dan harapan hanya menjadi mata air baru untuk airmataku.





-ihsanjarot
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar