gambar: Salvador Dali
Bola matamu bersinar.
Entah di bawah jingga atau rembulan.
Ketiganya sama cantiknya.
Aku menelisik sorotmu.
Menjelajahi retina yang bercahaya.
Berlari mencari aku sendiri.
Sukmamu tak kubaca.
Atau pura-pura?
Lelah jika harus menengadah.
Apa kau melihatku?
Yang berlari dengan pincang.
Yang kemarin diredam.
Atau ada riak air di sana?
Mengaburkan pandang bayang.
Tak jelas.
Apa aku memang kasat mata?
Sampai aku seolah tiada.
Bila iya, lihatlah hati ini.
Tersapu angin malam yang dingin.
-ihsanjarot
0 komentar:
Posting Komentar