ihsanjarot

Membelah Jakarta

Leave a Comment

 


Lalu kita bertemu, setelah beberapa bulan ini Jakarta menjadi jarak yang harus dipangkas

Hi, kita bertemu lagi di sini, di rumahku yang benar-benar sudah jarang kukunjungi. Kali ini aku akan mnceritakan sebuah perjalananku minggu kemarin dari Cileungsi ke Tangerang. Selamat membaca dan menikmatinya.


    Aku menemukanmu lagi, di tempat yang sama saat aku menemukanmu pertama kali di sana. Kau duduk dan melihatku dari jendela besar, dengan tatapan yang sekarang lebih bisa kunikmati dan menjadi sebuah alasan untukku untuk bisa membelah Jakarta lagi. Rindu ini usai sekarang.

    Apa kau pun demikian? Merasakan rindu yang akhirnya buncah setelah mata kita saling berjumpa secara nyata. Kuharap iya, sebab aku tak ingin menjadi satu satunya orang di sini. Apa kau pun sesenang diriku? Kuharap kita benar-benar menjadi saling.

***

    Tiba-tiba kau turun lantas pergi, meski aku sedang duduk di pintu, menunggumu, kau hanya menoleh dan memastikan, selanjutnya kau mengarungi jalanan Tangerang dengan ojek yang kau pesan. Aku hanya tersenyum, terkadang kau sangat lugu dan penuh kecemasan, takut terlihat orang-orang.

    Aku membuatmu menunggu lama di sudut foodcourt, hilang semua raut cemas dan hati-hatimu di sini, seolah tidak akan ada orang yag mengenali kita dan menertawakannya. Kau duduk dengan sebuah hadiah untukku, aku terharu dan tak bisa berekspresi seperti biasanya, kau tahu, ini hal pertama bagiku.

***

Mungkin cerita kali ini aku akhiri dulu saja, sebab kepalaku malam ini sedang banyak memikirkan sesuatu, sesuatu yang baik, sesuatu yang mungkin pada akhirnya bisa dibaca dan dinikmati, di sini atau di instagramku. Terima kasih, sampai jumpa kembali.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar