ihsanjarot

Bandungku

Leave a Comment


Hi, kali ini aku ingin bercerita tentang perpisahan. Ini menyedihkan tapi aku harus menjalaninya, dunia tidak berpusat padaku kan? Jadi aku tak bisa banyak melakukan apa-apa untuk sekarang. Hidup itu tentang perjalanan dan kejutan, dan kadang sesuatu yang datang itu tak selalu hal baik dan menyenangkan, tapi kita harus menerimanya.

***

Kemarin aku dapat sebuah surel, aku harus meninggalkan Bandung. Ah, ini berat. Bandung bagiku sudah kuanggap tempat pulang, saat kota asalku tak bisa memberikan sebuah damai yang kumau, Bandung memberikan banyak hal baik padaku. Tapi jika aku terus di sini pun bukan pilihan baik, setidaknya untuk sekarang.

Hari di mana aku harus pergi dari kota ini pasti akan datang, dan sialnya adalah beberapa hari ke depan aku harus pergi dari sini, aku mengingat sebuah lagu The Panas Dalam Bank,

Dan Bandung bagiku bukan cuma
urusan wilayah belaka
Lebih jauh dari itu
melibatkan perasaan
yang bersamaku ketika sunyi

Ya, Bandung bagiku bukan hanya sebuah kota dan tempat. Di sini banyak kutemukan teman, kenalan, perasaan (baik dan buruknya). Bandung sudah memberikan segalanya untukku, dia tak pernah minta balasan, dia selalu menghadirkan keajaiban.

Aku mulai hidup di sini sejak 2014. Dan aku ingat betul, sebelum tahun itu, ada seseorang pernah bilang padaku, "Jika kau dan Bandung sudah bertemu dalam jangka waktu yang cukup, Kau akan jatuh cinta dengan Bandung." Dan saat itu aku menjawab dengan arogan, "Aku takkan pernah jatuh cinta dengan Bandung, lihat saja!" Dan ternyata aku salah, aku sangat jatuh cinta dengan Bandung.

Banyak hal terjadi di sini, cinta, tawa, nangis, marah dan segala perasaan lainnya. Di sini aku temukan bahagia dan sedihku, di setiap jalan di pusat kota Bandung, aku bisa menemukan diriku sendiri dengan segala sejarahnya. Dipatiukur, Dago, Asia-Afrika, Tamansari, Braga dan banyak lagi tempat yang magis juga unik.

Hari esok aku harus meninggalkan Bandungku, ini sangat berat, sangat berat. Tapi aku juga tidak ingin aku hidup dalam kenyamanan ini, aku perlu rindu dan jarak untuk Bandungku.

Terima kasih, sebab kau (Bandungku), aku belajar untuk hidup. Aku akan kembali, entah kapan, tapi aku pasti akan menemuimu lagi. Sampai jumpa, Bandungku.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar